Text
Tazkiyatun Nafs : Penyucian Jiwa dalam Islam
Ketahuilah, bahwa di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu ialah Hati. (HR.Al-Bukhari)rnrnMuara kebahagiaan dan kesengsaraan adalah hati. Hati hanya akan merasa bahagia dengan ikhlas beribadah kepada Allah SWT. Ia hanya akan merasa tenang dengan zikir dan menaati Allah SWT. Seorang hamba sepatutnya berusaha melembutkan dan menyucikan jiwanya sesuai ketentuan Allah SWT dalam kitabNya dan Sunnah RasulNya. Allah SWT menganugerahkan kemudahan kepada hambaNya dalam menyusuri jalan kebaikan serta memalingkannya dari kemungkaran. Memperhatikan hal-hal yang bisa membersihkan jiwa dan melembutkan hati agar selalu patuh pada syariat Allah merupakan salah satu faktor kebaikan yang paling agung di dunia dan akhirat.rnrnIlmu penyucian jiwa lebih penting bagi para penuntut ilmu dibanding ilmu-ilmu tentang ibadah yang lain. Sebagaimana pentingnya air bagi ikan dan udara bagi manusia. Hal ini karena ilmu penyucian jiwa bisa digunakan untuk : Pertama, memperbaiki hati. Ada yang mengatakan , Hati yang baik akan mudah menyerap ilmu, sebagaimana tanah yang subur akan mudah ditanami. Kedua, agar mereka memperbarui taubat kepada Allah setiap pagi dan sore. Sebagaimana ulama salaf mengatakan, barangsiapa yang tidak bertaubat pada pagi dan sore, ia termasuk orang yang zalim ketiga, agar penuntut ilmu tidak patah semangat terhadap cobaan yang menimpanya. Misalnya, ada orang yang sangat cerdas dan giat dalam menuntut ilmu syar i, namun karena keistimewaan ini, ia dirasuki sifat sombong atau riya sehingga menyebabkan celaka. Seperti dalam kisah tiga orang yang dipanggang pertama kali dalam api neraka, disebabkan perbuatan hatinya.rnrnBerbagai fitnah akan dihadapkan pada hati bagaikan tikar yang dibentangkan helai demi helai. Mana saja hati yang termakan oleh fitnah tersebut akan ditempeli oleh bintik hitam, dan hati yang tidak tergoda oleh fitnah itu akan ditempeli oleh bintik putih, sehingga ada dua macam hati: hati yang hitam legam bagai cangkir jubung yang miring, yang tidak mengetahui kebaikan dan tidak menolak kemungkaran, ia hanya menurutkan hawa nafsunya dan hati yang putih bersih yang tidak tergoda oleh fitnah selama masih ada langit dan bumi. (HR.Muslim)rnrnDari uraian diatas bisa diambil kesimpulan, jalan meraih kebahagiaan ialah dengan memperhatikan, memperbaiki, dan mengobati penyakit-penyakit hati supaya selalu menaati Rabb-Nya. Karena orang yang beruntung ialah orang yang mendapat pertolongan dan petunjuk-Nya sesuai dalam kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya.rnrnBuku karya Syaikh Ahmad Farid yang hadir dihadapan anda merupakan salah satu rujukan buku penyucian hati, ditulis dengan gaya sastra yang halus, dan menukil dari beberapa buku-buku pelembut hati sehingga dengan itu Penulis mampu memaparkan isi yang menarik dan tidak membosankan. Didukung pula dengan teknik bahasa yang piawai dalam pemilihan kalimat yang mampu mengaduk-aduk perasaan. Didalam buku ini membahas secara lengkap permasalahan-permasalahan seputar hati, dari mulai jalan masuknya setan kedalam hati, penyakit-penyakit yang menggerogoti hati, dan ganjaran apa saja yang diterima bila memiliki hati yang sakit dan teracuni.rnrnSelain itu, didalam buku ini juga dijelaskan menu apa saja yang dapat digunakan sebagai terapi bila hati terlanjur teracuni.yang pasti sesuai dengan dengan Al Qur an dan Sunnah-sunnah yang shahih saja. Agar kita yang ingin membersihkan dan melembutkan hati, terhindar dari hadits-hadits yang dha if (lemah) dan maudhu (palsu).rnrnSemoga dengan membaca buku ini dapat menambah gizi hati kita dan semoga Allah memberi anugrah kepada kita dengan melihat wajah-Nya yang mulia. Sungguh, Dia Mahakuasa terhadap segala sesuatu yang Dia kehendaki. Dialah Zat yang layak untuk mengabulkan doa dan cukuplah Allah sebagai Zat yang dipasrahi.
1810189 | 2X5.22 AHM k | Ulul Albab Library (RAK 2X0) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain