Text
Who Will Cry When You Die?
Zaman sekarang, kita lupa apa sesungguhnya hidup ini. Kita bisa mengutus seseorang ke bulan dengan mudah, tapi kita sulit melangkah ke seberang jalan untuk bertemu dengan tetangga baru. Kita mampu menembakkan rudal ke seberang dunia dengan akurasi luar biasa, tetapi bermasalah menepati janji dengan anak-anak untuk pergi ke perpustakaan. Kita punya e-mail, mesin faksimile, dan telepon digital sehingga kita bisa selalu terhubung, tetapi di masa ini manusia sangat acuh.rnrnKita telah kehilangan sentuhan terhadap rasa kemanusiaan. Kita telah kehilangan sentuhan terhadap tujuan hidup kita. Kita tidak lagi dapat mengerti prioritas. Jadi, saat kau mulai membaca buku ini, dengan hormat aku bertanya: siapa yang akan menangis saat kau mati nanti?rnrn***rnrnRobin Sharma, penulis buku laris The Monk Who Sold His Ferrari, lewat buku ini menawarkan 101 solusi gamblang dan sederhana untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan. Buku ini penuh limpahan kebijaksanaan yang akan memperkaya kualitas kehidupan profesional, pribadi, dan spiritual Anda. Membaca Who Will Cry When You Die? berarti Anda memutuskan untuk menjalani kehidupan berdasarkan keputusan-keputusan dan bukan kebetulan, dengan merancangnya ketimbang sekadar menjalaninya tanpa makna.rnrnSharma membimbing pembacanya untuk mendapat pencerahan.rnThe Chronicle-Herald"
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain