Text
Masihkah Ada Harapan Buat Kami?
Ketika Zionis Israel menyerang Jalur Gaza selama 22 hari, korban yang jatuh berkisar 1.350 orang tidak termasuk yang belum ditemukan di bawah reruntuhan bangunan. Korban terluka mencapai 5.500 orang. Sementara itu, jumlah anak-anak yang meninggal dunia tidak kurang dari 412 anak dan yang terluka adalah sebanyak 1.855 anak.rnrnMengapa Zionis Israel menyerang secara biadab meng-gunakan senjata kimia di pemukiman penduduk sipil? Anak-anak yang terluka akibat bom fospor kulitnya terbakar, dagingnya melepuh dan tulangnya rapuh. Selain itu, lambat laun ginjal dan hatinya tidak lagi berfungsi. Serangan itu rupanya sengaja ditujukan kepada penduduk sipil, khususnya anak-anak karena di kemudian hari mereka berpotensi menjadi pejuang yang gigih melawan Zionis. Karena itulah mereka harus dibunuh.rnrnApa sebenarnya yang diinginkan dan diharapkan anak-anak Gaza setelah rumah dan gedung sekolahnya hancur lebur rata dengan tanah? Apa yang ada di benak mereka saat ini, setelah teman sebangkunya meninggal, kehilangan saudara dan orang tua, mendengar dentuman bom juga desingan peluru di sekitarnya dan menyaksikan korban bergelimpangan bersimbah darah?rnrnSuara hati mereka terangkum dalam kumpulan surat anak-anak Palestina yang sangat menggugah. Anak-anak itu berusia antara 7 tahun dan tertua 18 tahun. Sebuah ungkapan hati yang beragam, ada ketakutan, kegelisahan, kegeraman, harapan, juga cita-cita mereka.rnrnSetelah membaca buku ini kita perlu bersama-sama merenung, membuka mata dan hati untuk berupaya andil membantu saudara kita di Palestina.
1720059 | 303.625 KNR m | Ulul Albab Library (300) | Tersedia |
1820003 | 303.625 KNR m | Ulul Albab Library (RAK 300) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain