Text
Kritik Seni : Wacana, Apresiasi dan Kreasi
Istilah “Kritik Seni”, dalam bahasa Indonesia sering juga disebut dengan istilah “Ulas Seni”,”Kupas Seni”,”Bahas Seni”, atau “Bincang Seni”. Hal itu disebabkan istilah “Kritik” bagi sebagaian orang sering berkonotasi negative yang berarti kecaman, celaan, gugatan, hujatan dan lain-lain. Istilah critic dalam kamus inggris-indonesia yaitu pengecam, pengupas, dan pembahas. Secara etimologi berasal dari bahasa latin criticus, dan bahasa yunani kriticosyang erat hubungannya dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, menilai dan menghakimi. Pada umumnya istilah “kritik seni” terkait dengan masalah seni, dan bertujuan mendeskripsikan, menganalisis, mendeskripsikan, menganalisis, menginterprsi, dan melihat karya seni.rnTujuan dari kritik seni adalah memahami karya seni dan ingin menemukan suatu cara untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi suatu karya seni yang dihasilkan, serta memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya, sehingga hasil kritik seni benar-benar maksimal, dan secara nyata dapat menyatakan baik dan buruknya sebuah karya.rnKritik seni berfungsi sebagai jembatan atau mediator antara pencipta dengan penikmat karya seni, serta antara karya seni itu sendiri dengan penikmatnya.rnDalam melaksanakan kritik seni secara verbal maupun tulisan, biasanya terdapat unsur-unsur deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi atau penilaian. Disamping itu penciptaan karya seni juga diharpkan dapat merespon ruang dan waktu dimana dia diciptakan. Disini aspek ide atau gagasan, tema, teknik pengelolaan material prinsip-prinsip penyusunan atau pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetis, keunikan bentuk, gaya perseorangan kreativitas dan inovasi turut dipertimbangkan.
1720019 | 701.18 NOO k | Ulul Albab Library (700) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain